Tampaknya Sinetron Catatan Hati Seorang Istri atau biasa disingkat CHSI sedang booming di kalangan emak-emak dan wanita lainnya. Sinetron yang mengisahkan tentang perselingkuhan seorang suami ini berhasil menguras emosi penonton, baik secara offline maupun online.Terbukti dengan banyaknya kicauan twitter yang bikin ngekek. Kok yo segitunya tooh. Ya terkadang komentar lebih menarik daripada kisahnya.

Pemeran utamanya ialah Mbak Hana yang diperankan Dewi Sandra. Ia seorang pemimpin redaksi wanita, doyan nge-blog (kayak gueh *uhuk), ibu yang baik dan super tegar. Suaminya selingkuh sama adik sahabatnya sampai hamil. Si selingkuhannya berambisi untuk merebut suaminya Mbak Hana. Jadilah Mbak Hana tersakiti. Uhuk. Cukup sampai disini, saya ga bakal bahas panjang-panjang, nanti malah jadi satu episode. Lagian ini postingan absurd, lebih baik jangan dibaca.

Yang bikin salut, meskipun Mbak Hana didera 1001 masalah, dia tetap setia mendengarkan curhat sahabat-sahabatnya yang mempunyai masalah rumah tangga. Ia pun setia mendengarkan curhatan pembaca blognya dan memberi solusi. Ya ya ya… Ternyata setenang dan sebijak apapun seorang ‘konsultan curhat’ sesungguhnya ia pun punya masalah yang bejibun. Hanya saja ia tetap memberikan sebagian waktunya untuk mendengarkan dan memberi solusi bagi orang-orang yang curhat padanya. Padahal disisi lain, dia pun berusaha keras menemukan solusi atas masalahnya sendiri. Tapi pasti ada kepuasan batin ketika ia bisa menjadi pendengar yang baik untuk oranglain. Saya dapat merasakannya *gayane*.

 
Mbak Hana memang orang yang tegar. Terlihat didalam cerita bagaimana ia mampu menghadapi tekanan dari sana-sini, diselingkuhi, difitnah, dijatuhkan, dimarahin orang gegara isi blognya, dan lain-lain. Dalam dunia nyata, adakah orang sekuat Mbak Hana? Kalau saya sih jauh bangeeeeet. Lebih jauh dari Magelang-Bandung *sadar diri*. Karena aku Rizki Amalia, bukan Mbak Hana. Ngok.

Mungkin istilah “Aku bukan batu karang yang kuat dihempas gelombang” bisa berubah menjadi “Aku bukan Mbak Hana yang kuat dihempas keganasan Hello Kitty”.

Atau “Aku bukan pohon yang rela didera hujan badai” menjadi “Aku bukan Mbak Hana yang rela didera cacian Hello Kitty”. Entahlah.. (Hello Kitty adalah sebutan untuk selingkuhannya suami Mbak Hana). Maneman tenan, keunyuan Hellokitty agak ternodai oleh karakter didalam cerita. *Namanya juga sinetron!*.

Sayapun mikir keras, Mbak Hana ini siapanya Hannah Maxi, mereka sama-sama tenar *gagal fokus* *Hannah Maxi mah pakaian*.

Eh tapi gara-gara Mbak Hana, sekarang muncul kerudung Mbak Hana lho. Biasalah ya, kalau dulu ada Mukena Manohara, Mukena Ayu Ting-Ting, Kerudung Rumana, sekarang ada Kerudung Hana, dan selanjutnya mungkin ada Kolor Bioli (
Mbak Rizki). Sesuatu yang muncul di televisi terkadang membawa berkah bagi para pedagang mengingat orang Indonesia doyan ngikutin tren selebritis padahal “Mereka bukan Mbak Hana”.

Oke, maaf antara judul dan isi mungkin ga sinkron. Isinya pun absurd ga karuan. Emang intinya postingan ini absurd. Just for fun lah yee. Intinya “Aku bukan Mbak Hana”.

Sumber : http://amaliarizki.com/2014/07/07/aku-bukan-mbak-hana

0 komentar:

Posting Komentar

 
Source Reference
Anggerann Blog © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top